
Dalam rangka memperingati World Dance Day 2019, UKM BKKT UNS turut meyajikan penampilannya dalam tajuk “Kewileding Kalbu” pada event 24 Jam Menari, Senin (29/04/2019) di halaman Rektorat Intitut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.
Dengan melibatkan sejumlah 7 orang penari dan 19 pengrawit, tari ini mengadopsi cerita mengenai dongeng rakyat “Rara Mendut”. Diceritakan bahwa Rara Mendut merupakan wanita yang tangguh. Ia berani menolak keinginan dan aturan dari adipati saat itu yang ingin mempersuntingnya. Pada akhirnya, sang adipati mengharuskan Rara Mendut untuk membayar pajak kepada Kerajaan Mataram. Rara Mendut pun memutuskan untuk menjajakan rokok yang sudah pernah dihisapnya dengan harga mahal untuk memenuhi kewajiban tersebut.
Diangkatnya judul “Kawileding Kalbu” yang memiliki arti hati yang terikat pun juga sejalan dengan alur cerita yang dibawakan. Penggambaran kehidupan Rara Mendut sebagai sosok yang berani menentang jeratan aturan dipresentasikan melalui gerak dan juga monolog yang dibawakan oleh para penari. Iringan musik yang diperdengarkan pun juga turut menjelaskan bagaimana suasana yang ingin dibangun saat itu.
Tari garapan baru ini diciptakan oleh Pradipta Chandra, Abdillah Ulfaida, dan Elisabeth Nugraheni yang merupakan anggota UKM BKKT UNS. Dengan turut melibatkan Wawan Riyanto, S.Sn. sebagai komposer musik iringan, tari ini membutuhkan waktu kurang lebih satu bulan hingga menghasilkan satu karya yang utuh. Para penari dan pengrawit yang membawakan karya baru ini diambil dari anggota BKKT yang dipilih melalui beberapa proses.
Selain ditampilkan pada acara 24 Jam Menari, garapan ini juga dilombakan pada event 7th Padatara di Universitas Diponegoro pada Sabtu (27/04/2019) dan mendapat penghargaan sebagai juara pertama lomba tari se-Jateng-DIY.