TARI JENTAYU
Jentayu merupakan tokoh yang penting dalam cerita Ramayana. Jentayu adalah tokoh yang berwujud hewan yaitu burung. Tari Jentayu termasuk tari pethilan dari cerita epos Ramayana. Tari jentayu ini termasuk dalam kategori tari putra gagah. Dalam tarian Jentayu ini menceritakan tentang kegagahan, kelincahan, dan keberanian Jentayu dalam membantu Rama Wijaya untuk mendapatkan Shinta kembali.
Dalam tari Jentayu terdapat 3 bagian, yaitu:
- Maju beksan (Kiprah awal)
- Ladrangan (terdiri dari beberapa model sekaran)
- Mundur beksan (Kiprah akhir)
Dalam menarikan Tari Jentayu, penari harus memiliki kekuatan fisik yang cukup bagus karena dalam tarian ini penari di tuntut untuk menraikan tari yang gerakannya banyak, rumit, dan cepat. Dalam menarikan Tari Jentayu ini bisa dilakukan dengan menari sendiri atau kelompok karena tidak ada pakem yang mengatur tentang jumlah penari dalam tarian ini. Ragam pola lantai yang digunakan juga bebas tergantung denga keinginan pelatih. Tetapi pola lantai yang biasanya dipakai jika Tari Jentayu ini ditarikan oleh kelompok yaitu pola lantai segitiga, seperti yang biasa kita lihat jika ada sekelompok burung yang sedang terbang.
Dalam keberjalanannya Tari Jentayu ini tidak diciptakan untuk acara tertentu. Tarian ini dapat ditarikan di acara atau event apa saja. Akan tetapi biasanya tarian ini sekarang digunakan untuk acara yang berkaitan dengan udara atau kedirgantaraan. Pada dasarnya tarian ini bisa digunakan pada acara apapun dan tetap disesuaikan dengan tema.
Ragam gerak yang khas dari tari Jentayu ini yaitu gerakan melompat seperti burung yang akan beracang-ancang untuk terbang. Adapun ragam gerak khas dalam tarian ini, yaitu :
- Posisi tangan
- Naga Rangsang
- Tangan dibuka lebar, menggambarkan sayap
- Posisi Kepala
- Gerkan kepala pada tarian ini mirip dengan gerakan burung asli yaitu tegas dan patah-patah
- Posisi kaki
- Posisi kaki yang digunakan pada tarian ini pada saat junjungan posisi telapak kaki mengarah lurus ke bawah (flexi)
Rias dan Busana
- Rias
Rias yang digunakan pada tarian ini yaitu rias karakter. Untuk alat yang digunakan yaitu pewarna muka (bisa menggunakan body paintingberbagai warna) dan pidih. Untuk coretan pada muka bisa melihat bagaimana mata burung dan bisa juga dirias dengan riasan raksasa atau buta. Untuk bagian kaki yang tidak tertutup celana atau jarik bisa digambari atau dilukis dengan bentuk sisik berwarna putih.
- Busana
Busana yang digunakan dalam tarian ini hampir sama seperti tarian pada umumnya. Namun ada busana khas yang digunakan dalam tarian ini. Busana khas yang digunakan pada tarian ini, antara lain:
- Penutup mulut (cangkeman) berbentuk paruh burung atau cucuk
- Irah-irahan yang berbentuk seperti jengger
- Rompi dan celana bermotif sisik
- Jubah untuk dipakai di punggung dan dimasukkan ke kedua tangan yang bergambarkan sayap
- Dan binggel yang pada bagian belakannya ada jalunya.
Penasaran seperti apa tarian ini?? yuk langsung klik link di bawah ini, admin kasih 2 referensi untuk kamu, bisa pilih mau yang sendiri atau kelompok hehe
https://youtu.be/5diZGLLhr6Q (Individu)
https://youtu.be/1Eyufsb50kQ (Kelompok)