
A. LATAR BELAKANG
Karawitan merupakan salah satu warisan budaya terbaik Indonesia. Seni musik tradisional ini telah menghiasi kehidupan masyarakat Indonesia selama berabad-abad, mencerminkan kekayaan sejarah dan budaya yang tak ternilai harganya. Karawitan tidak hanya sekedar musik tetapi juga merupakan bentuk ekspresi yang memadukan unsur musik, tari, dan sastra. Di balik setiap ritme dan melodi terdapat kisah mendalam tentang sejarah, kepercayaan, dan kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Karawitan merupakan salah satu cara untuk menyampaikan pesan, merayakan peristiwa penting dan mengekspresikan emosi.
Ciri utama karawitan adalah penggunaan alat musik tradisional seperti gamelan, saron, slenthem dan gendang. Kombinasi harmonis dari berbagai instrumen ini menghasilkan suara yang khas dan mengesankan. Dipadukan dengan vokal yang ciamik, karawitan menjadi sebuah pengalaman seni yang luar biasa. Selain itu, karawitan memiliki banyak jenis dan desain yang berbeda- beda, masing- masing berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Jawa, Bali, Sunda dan banyak pulau lainnya memiliki tradisi musik yang unik. Masing- masing tradisi ini memilikiciri melodi, ritme, dan interpretasinya masing-masing. Namun, semuanya memilikisatu kesamaan, yaitu keindahan yang luar biasa
Dalam proses pengembangan dan pelestarian musik, Karawitan tidak hanya melibatkan generasi sekarang namun juga generasi mendatang. Pendidikan dan penelitian tentang Karawitan penting untuk menjaga warisan budaya ini tetap hidup dan berkembang. Selain itu, Karawitan memiliki daya tarik yang tiada habisnya bagi mereka yang ingin mendalami budaya Indonesia lebih dalam. Suhastjarja (1984) mendefinisikan seni karawitan adalah musik Indonesia yang berlaras non diatonis (dalam laras slendro dan pelog) yang garapan-garapannya sudah menggunakan sistim notasi, warna suara, ritme, memiliki fungsi, sifat pathet, dan aturan garap dalam bentuk instrumentalia, vokalis dan campuran, enak didengar untuk dirinya maupun orang lain. Martopangrawit (1975) berpendapat bahwa, seni karawitan adalah sebagai seni suara vokal dan instrumen yang menggunakan nada-nada yang berlaras slendro dan pelog. Adapun dari Soeroso (1975) mengartikan karawitan sebagai ungkapan jiwa manusia yang dilahirkan melalui nada-nada yangberlaras slendro dan pelog, diatur berirama, berbentuk, selaras, enak didengar dan enak dipandang, baik dalam vokal, instrumental, maupun garap campuran.
B. PEMBAHASAN
Sanggar Wiratama merupakan kelompok atau sanggar seni yang bergerak dalam pengembangan, pengkajian dan pertunjukan kesenian tradisional Indonesia khususnya musik gamelan Jawa. Sanggar Wiratama rupanya adalah penulis karyaseni Dhenggung Wiratama yang telah kita bahas sebelumnya. Sanggar seni seperti ini seringkali berperan penting dalam melestarikan seni tradisional Indonesia, seperti gamelan, tari, dan karawitan. Sanggar Wiratama dapat mencakup seniman, pemusik, penari, dan guru yang mempunyai komitmen untuk Mengembangkan dan melestarikan seni gamelan Jawa, memberikan wadah bagi para seniman muda untuk berkreasi, dan menyosialisasikan seni gamelan Jawa kepada masyarakat luas. Mereka kerap mengikuti berbagai kegiatan, antara lain pelatihan seni tradisional, pertunjukan, pameran seni, dan edukasi masyarakat tentang warisan budaya Indonesia.
Sanggar Wiratama juga bisa menjadi rumah bagi seniman dan komposer seperti Bayu Adi Prasetyo S.Sn yang menciptakan karya seni seperti Dhenggung Wiratama. Mereka berperan kreatif, menata ulang dan menggabungkan berbagai unsur seni tradisional untuk menciptakan karya seni baru dan inovatif, yang pada akhirnya dapat menginspirasi generasi muda untuk berpartisipasi dalam seni tradisional dan pelestariannya. Sanggar Seni Wiratama telah menghasilkan berbagai karya seni gamelan, termasuk Dhenggung Wiratama. Dhenggung Wiratama merupakan karya seni gamelan yang memadukan empat bagian yaitu Ladrang Gati Wiwoho, Lancaran Ruh, Ladrang Tunggalrasa dan Kemuda Garapan. Karya ini merupakan perpaduan harmonis antara alat musik tradisional Jawa seperti gamelan yang saling menyeimbangkan. Jika instrumen-instrumen ini digabungkan,maka akan tercipta suara yang khas dan menggugah.
Selain Dhenggung Wiratama, Sanggar Seni Wiratama juga banyak menghasilkan karya Gamelan lainnya, seperti Kembang Kencana, Anguning Waranggono, Kembang Kencana, Srikandi, Babad Tanah Jawi. Sanggar Seni ini telah menyelenggarakan berbagai pertunjukan seni gamelan di berbagai lokasi baik di Surakarta maupun di luar Surakarta. Sanggar juga telah memberikan berbagai program pelatihan seni gamelan kepada masyarakat luas. Sanggar Seni Wiratama merupakan salah satu sanggar seni gamelan yang aktif di Surakarta. Sanggar ini telah memberikan kontribusi yang besar terhadap pengembangan dan pelestarian kesenian gamelan Jawa.
Kesenian gamelan merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia yang telah diakui dunia. Kesenian ini telah berkembang selama berabad-abad dan terus dilestarikan oleh masyarakat Indonesia. Salah satu karya gamelan yang menarik perhatian adalah Dhenggung Wiratama, sebuah karya dari warga Surakarta. Dhenggung Wiratama merupakan perpaduan harmonisasi antara instrumen tradisional Jawa, seperti gamelan yang saling mengimbangi. Ketika instrumen- instrumen ini digabungkan, mereka menghasilkan suara yang khas dan menggugah.
Dhenggung Wiratama dibuat khusus untuk mewakili Surakarta dalam acara Panggung Musik Tradisi Solo Raya pada 12 November 2022 di Pendopo ISI Surakarta. Karya ini menggabungkan empat gendhing, yaitu Ladrang Gati wiwoho, Lancaran Ruh, Ladrang Tunggalrasa, dan Kemuda Garapan. Masing- masing gendhing memiliki karakter dan makna tersendiri. Ladrang Gati wiwoho menggambarkan kegagahan dan kepahlawanan, Lancaran Ruh menggambarkan ketenangan dan kedamaian, Ladrang Tunggalrasa menggambarkan kesatuan dan kebersamaan, dan Kemuda Garapan menggambarkan semangat dan harapan.
Karya seni ini berakar kuat pada budaya Jawa. Setiap nada dan melodi yangdihasilkan mencerminkan kearifan lokal dan cara mengekspresikan cerita garapannya. Dhenggung Wiratama bukan hanya sebuah karya musik tetapi juga cara menyampaikan pesan, merayakan peristiwa penting, dan menggambarkan emosi manusia. Dari setiap alunan tabuhan memiliki rasa dan maksud tersendiri sehingga penonton dibuat larut oleh alunan gamelan. Misalnya, dalam Lancaran Ruh, terdapat syair yang memanjatkan doa untuk memohon kepada Tuhan.
Dhenggung Wiratama tidak hanya sekedar karya musik, tetapi juga merupakan representasi dari kearifan lokal dan kekayaan budaya Jawa. Karya ini juga menjadi bukti bahwa kesenian gamelan masih terus berkembang dan dilestarikan oleh masyarakat Indonesia. Dhenggung Wiratama diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi para seniman muda untuk terus berkreasi dan menghasilkan karya-karya seni yang berkualitas. Berikut adalah beberapa hal yang dapat menjadidaya tarik dari kesenian gamelan Dhenggung Wiratama:
- Perpaduan harmonisasi antara instrumen tradisional Jawa yang menghasilkan suara yang khas dan menggugah.
- Kearifan lokal yang tercermin dalam setiap nada dan melodi
- Kemampuan untuk menyampaikan pesan, merayakan peristiwa penting,dan menggambarkan emosi
Penggarapan musik tradisi yang tidak meninggalkan pakem dari permainan musik gamelan membuat dhenggung wiratama memiliki ciri khas tersendiri. pengalaman dari komposer dalam pembuatan iringan dan pengrawit dari nol mengalami proses yang panjang. Beberapa pengrawit adalah remaja- remaja Surakarta yang masih di naungi oleh Bayu Adi Prasetiyo S.Sn sebagai ketua Sanggar Wiratama.
